SATUAN ACARA PENYULUHAN
16.57 Edit This 0 Comments »
Pokok Bahasan : Penanganan dan pencegahan penyakit DM dan
jantung
Hari / Tanggal : Kamis 4 desember 2010
Tempat : Di rumah keluarga Tn W
Sasaran : Keluarga Tn. W
Waktu : 45
menit
1. Tujuan Umum
Keluarga mampu melakukan penangan dan
pencegahan kekambuhan penyakit DM dan jantung pada Ny.W .
2. Tujuan Khusus
Setelah
diberikan penyuluhan tentang penyakit DM dan Jantung, maka keluarga Tn. W mampu :
a)
Menjelaskan fungsi dari oragan jantung.
b)
Menjeleaskan terjadinya serangan jantung.
c)
Menjelaskan cara pencegahan penyakit jantung.
d)
Menjelaskan
cara penanganan dini penyakit jantung
e)
Menjelaskan
pengertian penyakit diabetes melitus.
f)
Menjelaskan
tanda dan gejala diabetes melitus.
g)
Menjelaskan
tipe diabetes melitus.
h)
Menjelaskan
cara pencegahan dan penangan diabetes melitus.
3. Materi
a)
Fungsi dari
oragan jantung.
b)
Serangan
jantung.
c)
Cara
pencegahan penyakit jantung.
d)
Cara
penanganan dini penyakit jantung
e)
Pengertian
penyakit diabetes melitus.
f)
Tanda dan
gejala diabetes melitus.
g)
Tipe
diabetes melitus.
h)
Cara
pencegahan dan penangan diabetes melitus.
4. Metode
Ceramah dan Tanya jawab
5. MEDIA
/ SUMBER
a.
Media belajar
·
Makalah
b.
Sumber belajar
·
http://www.ningharmanto.com/2009/09/diabetes-mellitus/
·
http://www.infopenyakit.com/2008/03/penyakit-diabetes-mellitus-dm.html
Proses
Penyuluhan
Komponen Langkah
|
Uraian Kegiatan
|
Estimasi Waktu
|
|
Pemateri
|
Peserta
|
||
Pendahuluan
|
·
Mengucapkan salam
·
Memperkenalkan diri
·
Menjelaskan TIK dan TIU
·
Menjelaskan kontrak waktu
·
Melakukan apersepsi materi
|
·
Menjawab salam.
·
Mendengarkan dan memperhatikan.
|
5 menit
|
Penyajian (inti)
|
·
Menyampaikan dan menjelaskan
materi mengenai pencegahan dan
penanganan penyakit jantung dan diabetes melitus
·
Memberikan kesempatan untuk
bertanya.
·
Memberikan reward
·
Menjawab pertanyaan.
|
·
Mendengarkan dan memperhatikan
·
Mengajukan pertanyaan
·
Ikut berdiskusi
|
35 menit
|
Penutup
|
·
Menyimpulkan materi yang telah
dibahas.
·
Memberikan reinforcement
·
Menutup penyuluhan.
·
Mengucapkan salam
|
·
Ikut menyimpulkan
·
Memperhatikan.
|
5 menit
|
6. Evaluasi
a.
Evalusi Struktur
Kesiapan Media meliputi :
Penentuan
waktu
Penentuan
tempat
b. Evaluasi
Proses
Keluarga Tn. W mengajukan
pertanyaan
Keluarga Tn. W mengikuti kegiatan sampai selesai
c. Evaluasi
Hasil
Keluarga Tn W dapat menjawab dengan
benar 75% dari pertanyaan penyuluh.
MATERI PENYULUHAN
A.
PENYAKIT JANTUNG
1.
Fungsi organ jantung
Jantung adalah sebuah otot yang memompa
darah ke seluruh tubuh. Dalam suatu serangan jantung (myocardial
infarction), bagian dari otot jantung mati sewaktu tidak mendapatkan darah.
Untuk tetap sehat, jantung membutuhkan oksigen dan zat-zat gizi lain yang
dibawa oleh darah. Ini didapatkan melalui arteria (pembuluh darah) koroner,
yang membungkus bagian luar jantung.
2.
Serangan Jantung
Serangan jantung adalah suatu kondisi ketika kerusakan dialami oleh bagian
otot jantung (myocardium) akibat mendadak sangat berkurangnya pasokan
darah ke bagian otot jantung. Berkurangnya pasokan darah
ke jantung secara tiba-tiba dapat terjadi ketika salah satu nadi koroner ter
blokade selama beberapa saat, entah akibat spasme - mengencangnya nadi
koroner - atau akibar pergumpalan darah - thrombus. Bagian otot jantung
yang biasanya di pasok oleh nadi
yang terblokade berhenti berfungsi dengan baik segera setelah splasme
reda dengan sendirinya, gejala-gejala hilang secara menyeluruh dan otot jantung
berfungsi secara betul-betul normal lagi. Ini sering disebut crescendo
angina atau coronary insufficiency. Sebaliknya, apabila pasokan
darah ke jantung terhenti sama sekali, sel-sel yang bersangkutan mengalami
perubahan yang permanen hanya dalam beberapa jam
saja dan bagian otot jantung termaksud mengalami penurunan mutu atau rusak
secara permanen. Otot yang mati ini disebut infark.
Gejala Serangan Jantung
Gejala-gejala ini untuk setiap orang biasa berbeda. Sebuah serangan jantung
mungkin dimulai dengan rasa sakit yang tidak jelas, rasa tidak nyaman yang samar,
atau rasa sesak dibagian tengah dada. Kadang, sebuah
serangan jantung hanya menimbulkan rasa tidak nyaman yang ringan sekali
sehingga sering disalahartikan sebagai gangguan pencernaan, atau bahkan lepas
dari perhatian sama sekali. Dalam hal ini, satu-satunya cara yang memungkinkan
terdeteksinya sebuah serangan jantung adalah ketika harus menjalani pemeriksaan
ECG untuk alasan lain yang mungkin tidak berkaitan. Dipihak lain,
serangan jantung mungkin menghadirkan rasa nyeri paling buruk yang pernah
dialami - rasa sesak yang luar biasa atau rasa terjepit pada dada, tenggorokan
atau perut. Bisa juga mengucurkan keringat panas atau dingin, kaki terasa sakit
sekali dan rasa ketakutan bahwa ajal sudah mendekat. Juga mungkin merasa lebih
nyaman bila duduk dibanding bila berbaring dan mungkin nafas begitu sesak
sehingga tidak bisa santai. Rasa mual dan pusing bahkan sampai muntah, bahkan
yang lebih para yaitu ketika sampai kolaps dan pingsan.
Ada
beberapa gejala yang lebih spesifik, antara lain:
·
Nyeri.
Jika otot tidak mendapatkan cukup darah
(suatu keadaan yang disebut iskemi), maka oksigen yang tidak memadai dan hasil metabolisme yang berlebihan menyebabkan
kram atau kejang.
Angina merupakan perasaan sesak di dada atau perasaan dada diremas-remas, yang
timbul jika otot jantung tidak mendapatkan darah yang cukup. Jenis dan beratnya
nyeri atau ketidaknyamanan ini bervariasi pada setiap orang. Beberapa orang yang
mengalami kekurangan aliran darah bisa tidak merasakan nyeri sama sekali (suatu
keadaan yang disebut silent ischemia).
·
Sesak nafas merupakan gejala yang biasa
ditemukan pada gagal jantung. Sesak merupakan akibat dari masuknya cairan ke
dalam rongga udara di paru-paru (kongesti
pulmoner atau edema pulmoner).
·
Kelelahan
atau kepenatan. Jika jantung tidak efektif memompa, maka aliran darah ke otot selama
melakukan aktivitas akan berkurang, menyebabkan penderita merasa lemah dan
lelah. Gejala ini seringkali bersifat ringan. Untuk mengatasinya, penderita
biasanya mengurangi aktivitasnya secara bertahap atau mengira gejala ini
sebagai bagian dari penuaan.
·
Pusing
& pingsan. Penurunan aliran darah karena denyut atau irama jantung yang
abnormal atau karena kemampuan memompa yang buruk, bisa menyebabkan pusing dan pingsan.
Tanda-tanda
Peringatan Dini
Bagaimanapun, salah
sekali pendapat bahwa sebuah serangan jantung datang seperti petir
di siang bolong. Serangan jantung adalah
puncak bencana dari sebuah proses kerusakan yang berlangsung lama, yang sering
melibatkan kejutan-kejutan emosional, kekacauan fisiologis dan kelelahan
mental.
Tanda-tanda peringatan dini begitu subyektif dan begitu tersamar,
sehingga bahkan dokter yang terlatih untuk mengukur segala sesuatu secara obyektif
masih bisa mengabaikannya.
3. Cara mencegah Penyakit Jantung
Agar terhindar
dari penyakit jantung koroner, Anda dapat melakukan hal-hal berikut:
·
Pola makan sehat
Hindari makanan yang banyak mengandung
lemak atau yang mengandung kolesterol tinggi. Seafood memiliki
kandungan kolesterol tinggi yang dapat membahayakan jantung. Kurangi menyantap
makanan yang digoreng yang banyak mengandung lemak, sebaliknya makanan dapat
diolah dengan cara direbus, dikukus atau dipanggang.
Sebisa mungkin, produk makanan yang kita makan rendah lemak atau tanpa lemak. Pilih susu, keju, mentega atau makanan lain yang rendah lemak. Menggoreng dengan menggunakan minyak zaitun memiliki kandungan lemak yang sedikit sehingga bisa menjadi pilihan bila harus mengolah makanan dengan cara digoreng.
Selain menghindari makanan berlemak, hindari juga makanan dengan kandungan gula tinggi seperti soft drink. Jangan pula tertalu banyak mengkonsumsi karbohirat, karena dalam tubuh, karbohidrat akan dipecah menjadi lemak. Sebaliknya, konsumsi oat atau gandum yang dapat membantu menjaga jantung tetap sehat.
Jaga pola makan tidak berlebihan agar terhindar dari kegemukan, karena seseorang yang memiliki lingkar pinggang lebih dari 80 cm, berisiko lebih besar terkena penyakit ini.
Sebisa mungkin, produk makanan yang kita makan rendah lemak atau tanpa lemak. Pilih susu, keju, mentega atau makanan lain yang rendah lemak. Menggoreng dengan menggunakan minyak zaitun memiliki kandungan lemak yang sedikit sehingga bisa menjadi pilihan bila harus mengolah makanan dengan cara digoreng.
Selain menghindari makanan berlemak, hindari juga makanan dengan kandungan gula tinggi seperti soft drink. Jangan pula tertalu banyak mengkonsumsi karbohirat, karena dalam tubuh, karbohidrat akan dipecah menjadi lemak. Sebaliknya, konsumsi oat atau gandum yang dapat membantu menjaga jantung tetap sehat.
Jaga pola makan tidak berlebihan agar terhindar dari kegemukan, karena seseorang yang memiliki lingkar pinggang lebih dari 80 cm, berisiko lebih besar terkena penyakit ini.
·
Berhenti merokok
Mengisap rokok sangat tidak baik
untuk kesehatan jantung, maka segera hentikan kebiasaan ini agar jantung tetap
sehat.
·
Hindari Stres
Stres memang sangat sulit dihindari jika hidup
di kota besar seperti Jakarta yang dikenal karena kemacetan dan kesibukannya.
Saat seseorang mengalami stres, tubuhnya akan mengeluarkan hormon cortisol
yang menyebabkan pembuluh darah menjadi kaku. Hormon norepinephrine
akan diproduksi tubuh saat menderita stres, yang akan mengakibatkan naiknya
tekanan darah. Maka, sangat baik bila Anda menghindari stres baik di kantor
atau di rumah.
·
Hipertensi
Problem hipertensi atau
tekanan darah tinggi juga bisa menyebabkan penyakit jantung. Hipertensi dapat
melukai dinding arteri dan memungkinkan kolesterol LDL memasuki saluran arteri
dan meningkatkan penimbunan plak.
·
Obesitas
Kelebihan berat atau obesitas meningkatkan
tekanan darah tinggi dan ketidaknormalan lemak. Menghindari atau mengobati
obesitas atau kegemukan adalah cara utama untuk menghindari diabetes.
Diabetes mempercepat penyakit jantung koroner dan meningkatkan risiko serangan
jantung.
·
Olahraga secara teratur
Anda dapat melakukan kegiatan olahraga
seperti berjalan kaki, jalan cepat, atau jogging. Kegiatan olahraga yang bukan
bersifat kompetisi dan tidak terlalu berlebihan dapat menguatkan kerja jantung
dan melancarkan peredaran darah ke seluruh tubuh.
·
Konsumsi antioksidan
Polusi udara, asap kendaraan bermotor atau
asap rokok menciptakan timbulnya radikal bebas dalam tubuh. Radikal bebas dapat
menyebabkan bisul atau endapan pada pembuluh darah yang dapat menyebabkan
penyumbatan. Untuk mengeluarkan kandungan radikal bebas dalam tubuh, perlu
adanya antioksidan yang akan menangkap dan membuangnya. Antioksidan dapat
diperoleh dari berbagai macam buah-buahan dan sayuran.
·
Keturunan
Seorang yang orang tua atau saudara
kandungnya pernah mengalami serangan jantung sebelum usia 60 memiliki risiko
lebih besar menderita penyakit ini. Karena itu, jika Anda memiliki kerabat yang
pernah mengalami serangan jantung, sebaiknya Anda lebih berhati-hati dalam
menjaga agar pola makan dan gaya hidup Anda dapat menunjang jantung sehat.
4.
Mengatasi Penyakit Jantung
Jika Anda
merasakan gejala awal penyakit jantung ataupun pernah mengalami serangan
jantung ringan, jangan abaikan itu. Anda sangat membutuhkan penanganan dini
oleh personel medis yang terlatih. Ini dapat menyelamatkan jantung dari
kerusakan yang lebih parah dan bahkan dapat menghindari akibat yang lebih fatal
seperti kematian.
Namun jika
gejala serangan jantung mulai terjadi, sangat penting untuk segera mencari
bantuan medis. Risiko kematian terbesar dari serangan jantung adalah dalam
kurun waktu satu jam setelah terjadi serangan jantung. Perawatan yang cepat dan
tepat dari tim medis dapat menyelamatkan otot jantung dari kerusakan yang tidak
dapat diperbaiki. Semakin banyak otot jantung yang terselamatkan, semakin
efektif jantung akan kembali memompa setelah serangan. Jangan menunda-nunda
untuk mendapatkan bantuan medis karena merasa takut dianggap mengada-ada.
Bila telah
terjadi penyumbatan, tindakan medis yang umumnya diambil adalah dengan
pemasangan kateterisasi dan cincin yang menjaga agar pembuluh darah koroner
tidak tersumbat. Tetapi, ada kemungkinan terjadi penyumbatan pada pembuluh
lainnya.
B.
DIABETES MELITUS
1.
Pengertian diabetes melitus
Penyakit Diabetes Mellitus (DM) yang juga dikenal
sebagai penyakit kencing manis atau penyakit gula darah adalah golongan
penyakit kronis yang ditandai dengan peningkatan kadar gula dalam darah sebagai
akibat adanya gangguan sistem metabolisme dalam tubuh, dimana organ pankreas
tidak mampu memproduksi hormon insulin sesuai kebutuhan tubuh.
Insulin adalah salah satu hormon yang diproduksi oleh pankreas yang bertanggung jawab untuk mengontrol jumlah/kadar gula dalam darah dan insulin dibutuhkan untuk merubah (memproses) karbohidrat, lemak, dan protein menjadi energi yang diperlukan tubuh manusia. Hormon insulin berfungsi menurunkan kadar gula dalam darah.
Insulin adalah salah satu hormon yang diproduksi oleh pankreas yang bertanggung jawab untuk mengontrol jumlah/kadar gula dalam darah dan insulin dibutuhkan untuk merubah (memproses) karbohidrat, lemak, dan protein menjadi energi yang diperlukan tubuh manusia. Hormon insulin berfungsi menurunkan kadar gula dalam darah.
2.
Tanda dan gejala diabetes melitus
·
Tanda awal yang dapat diketahui bahwa seseorang
menderita DM atau kencing manis yaitu dilihat langsung dari efek peningkatan
kadar gula darah, dimana peningkatan kadar gula dalam darah mencapai nilai 160
- 180 mg/dL dan air seni (urine) penderita kencing manis yang mengandung gula
(glucose), sehingga urine sering dilebung atau dikerubuti semut.
Penderita kencing manis umumnya menampakkan tanda dan gejala dibawah ini meskipun tidak semua dialami oleh penderita :
Penderita kencing manis umumnya menampakkan tanda dan gejala dibawah ini meskipun tidak semua dialami oleh penderita :
1. Jumlah urine yang dikeluarkan lebih banyak (Polyuria)
2. Sering atau cepat merasa haus/dahaga (Polydipsia)
3. Lapar yang berlebihan atau makan banyak (Polyphagia)
4. Frekwensi urine meningkat/kencing terus (Glycosuria)
5. Kehilangan berat badan yang tidak jelas sebabnya
6. Kesemutan/mati rasa pada ujung syaraf ditelapak tangan & kaki
7. Cepat lelah dan lemah setiap waktu
8. Mengalami rabun penglihatan secara tiba-tiba
9. Apabila luka/tergores (korengan) lambat penyembuhannya
10.Mudah terkena infeksi terutama pada kulit.
Kondisi kadar gula yang drastis menurun akan cepat
menyebabkan seseorang tidak sadarkan diri bahkan memasuki tahapan koma. Gejala
kencing manis dapat berkembang dengan cepat waktu ke waktu dalam hitungan
minggu atau bulan, terutama pada seorang anak yang menderita penyakit diabetes
mellitus tipe 1.
Lain halnya pada penderita diabetes mellitus tipe 2, umumnya mereka tidak mengalami berbagai gejala diatas. Bahkan mereka mungkin tidak mengetahui telah menderita kencing manis.
3. Tipe diabetes melitus
1.
Diabetes mellitus tipe 1
Diabetes
tipe 1 adalah diabetes yang bergantung pada insulin dimana tubuh kekurangan
hormon insulin,dikenal dengan istilah Insulin Dependent Diabetes Mellitus
(IDDM). Hal ini disebabkan hilangnya sel beta penghasil insulin pada
pulau-pulau Langerhans pankreas. Diabetes tipe 1 banyak ditemukan pada balita,
anak-anak dan remaja.
Sampai
saat ini, Diabetes Mellitus tipe 1 hanya dapat di obati dengan pemberian
therapi insulin yang dilakukan secara terus menerus berkesinambungan. Riwayat
keluarga, diet dan faktor lingkungan sangat mempengaruhi perawatan penderita
diabetes tipe 1. Pada penderita diebetes tipe 1 haruslah diperhatikan
pengontrolan dan memonitor kadar gula darahnya, sebaiknya menggunakan alat test
gula darah. Terutama pada anak-anak atau balita yang mana mereka sangat mudah
mengalami dehidrasi, sering muntah dan mudah terserang berbagai penyakit.
2. Diabetes mellitus tipe 2
2. Diabetes mellitus tipe 2
Diabetes
tipe 2 adalah dimana hormon insulin dalam tubuh tidak dapat berfungsi dengan
semestinya, dikenal dengan istilah Non-Insulin Dependent Diabetes Mellitus
(NIDDM). Hal ini dikarenakan berbagai kemungkinan seperti kecacatan dalam
produksi insulin, resistensi terhadap insulin atau berkurangnya sensitifitas
(respon) sell dan jaringan tubuh terhadap insulin yang ditandai dengan meningkatnya
kadar insulin di dalam darah.
Ada
beberapa teori yang mengutarakan sebab terjadinya resisten terhadap insulin,
diantaranya faktor kegemukan (obesitas). Pada penderita diabetes tipe 2,
pengontrolan kadar gula darah dapat dilakukan dengan beberapa tindakan seperti
diet, penurunan berat badan, dan pemberian tablet diabetik. Apabila dengan
pemberian tablet belum maksimal respon penanganan level gula dalam darah, maka
obat suntik mulai dipertimbangkan untuk diberikan.
4.
Pencegahan dan penanganan penyakit DM
Penderita diabetes tipe 1 umumnya menjalani
pengobatan therapi insulin (Lantus/Levemir, Humalog, Novolog atau Apidra) yang
berkesinambungan, selain itu adalah dengan berolahraga secukupnya serta
melakukan pengontrolan menu makanan (diet).
Pada penderita diabetes mellitus tipe 2, penatalaksanaan pengobatan dan penanganan difokuskan pada gaya hidup dan aktivitas fisik. Pengontrolan nilai kadar gula dalam darah adalah menjadi kunci program pengobatan, yaitu dengan mengurangi berat badan, diet, dan berolahraga. Jika hal ini tidak mencapai hasil yang diharapkan, maka pemberian obat tablet akan diperlukan. Bahkan pemberian suntikan insulin turut diperlukan bila tablet tidak mengatasi pengontrolan kadar gula darah.
Pada penderita diabetes mellitus tipe 2, penatalaksanaan pengobatan dan penanganan difokuskan pada gaya hidup dan aktivitas fisik. Pengontrolan nilai kadar gula dalam darah adalah menjadi kunci program pengobatan, yaitu dengan mengurangi berat badan, diet, dan berolahraga. Jika hal ini tidak mencapai hasil yang diharapkan, maka pemberian obat tablet akan diperlukan. Bahkan pemberian suntikan insulin turut diperlukan bila tablet tidak mengatasi pengontrolan kadar gula darah.
0 komentar:
Posting Komentar