MODEL PERAWATAN DIRI “SELF CARE”

17.05 Edit This 0 Comments »

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)
 


    I.            INDIKATOR KETERCAPAIAN
a.       Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa mampu menerapkan model konsep keperawatan self care dalam system pelayanan kesehatan .

b.      Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti perkuliahan:
1.      Mahasiswa mampu menjelaskan Latar Belakang Dorothea Orem Pada Model Konsep Ini Secara Jelas
2.      Menjelaskan Definisi dari Keperawatan Mandiri “Self Care” menurut Orem’s
3.      Menjelaskan Keyakinan dan Kategori Self Care Pada Model Konsep Ini Secara Sistematis
4.      Menjelaskan Konsep Keperawatan Dorothea Orem
5.      Menjelaskan Tujuan Keperawatan Menurut Dorothea Orem
6.      Mengklasifikasikan Pengetahuan dan Keterampilan Untuk Praktek Keperawatan dengan tiga tingkatan kemampuan dan melalui lima metode bantuan.
7.      Menyimpulkan model konsep perawatan diri self care menurut Dorothea Orem


 II.            MATERI POKOK (materi terlampir)
1.      Latar Belakang Dorothea Orem
2.      Definisi Keperawatan Mandiri “Self Care” menurut Orem’s
3.      Keyakinan dan Kategori Self Care
4.      Konsep Keperawatan Dorothea Orem
5.      Tujuan Keperawatan Menurut Dorothea Orem
6.      Pengetahuan dan Keterampilan Untuk Praktek Keperawatan
7.      Kesimpulan


III.            KEGIATAN PERKULIAHAN
Komponen Langkah
Uraian Kegiatan
Estimasi Waktu
Pemateri
Peserta
Pendahuluan
·         Mengucapkan salam
·         Memperkenalkan diri
·         Menjelaskan TIK dan TIU
·         Menjelaskan kontrak waktu
·         Melakukan apersepsi materi
·         Menjawab salam.
·         Mendengarkan dan memperhatikan.

5 menit
Penyajian (inti)
·         Menyampaikan dan menjelaskan materi mengenai konsep model self care.
·         Memberikan kesempatan untuk bertanya.
·         Memberikan reward
·         Menjawab pertanyaan.
·         Diskusi
-          Pengajar membentuk 4 kelompok
-          Kemudian membagikan 2 kasus untuk keempat kelompok tersebut
-          Kelompok diberikan waktu 5 menit untuk menganalisa kasus
-          Kemudian diundi  dan harus didapatkan 2 kelompok mana yg mempresentasikan hasil analisa kelompoknya di depan kelas.
·         Mendengarkan dan memperhatikan
·         Mengajukan pertanyaan
·         Ikut berdiskusi
35 menit
Penutup
·         Menyimpulkan materi yang telah dibahas.
·         Memberikan reinforcement
·         Menutup perkuliahan.
·         Mengucapkan salam
·         Ikut menyimpulkan
·         Memperhatikan.

5 menit

IV.            METODE
Metode pembelajaran :
1.      Ceramah
2.      Diskusi Kasus
3.      Tanya jawab

 V.            MEDIA / SUMBER
a.       Media belajar
·         Slide show / Microsoft power point
·         Makalah


b.      Sumber belajar
·         Perry, Potter.2005.Buku Ajar Fundamental Keperawatan Volume 1.Jakarta:EGC
·         Hidayat,AA.2004.Pengantar Konsep Keperawatan.Jakarta:Salemba Medika
·         http://konsep model “Self Care Theory”<
·         http://ModelKonsep Keperawatan Dorothea Orem<



VI.            EVALUASI
Evaluasi dilaksanakan secara formatif dengan analisa kasus sebagai berikut :

1.   Tn. B (50 tahun), menderita Stroke. Klien memiliki riwayat Hipertensi. Klien seorang perokok berat (1 ½ bungkus/hari). Tingkatan Bantuan manakah yang dapat dilakukan perawat dalam menolong klien untuk memenuhi kebutuhan
perawatan dirinya? Jelaskan menurut analisa kelompok anda!


2.   Ny. M baru saja menikah dengan Tn. G. Sebelum menikah, Ny. M dan Tn. G tinggal di pulau Jawa. Tetapi setelah menikah, pasangan suami istri ini berpindah tempat tinggal ke Pulau Sumatra karena Tn. G bekerja di pulau Sumatra ini. Belum lama tinggal di tempat tinggal barunya, Ny. M sering mengalami sakit-sakitan yang berakibat terjadinya self care deficit. Ny. M pun mengatakan bahwa ia tidak betah atau tidak nyaman tinggal di tempat tinggal barunya ini karena penduduk pulau Sumatra ini rata-rata berwatak keras apalagi Ny. M baru saja mengalami perubahan hidup atau status (menikah). Dari data diatas, kategori self care requisite manakah yang dialami oleh Ny. M?
Jelaskan menurut analisa kelompok anda!




Yogyakarta, 2 Desember 2010
Dosen,



LAMPIRAN MATERI (BAHAN AJAR)
Teori keperawatan didefiniskan sebagai konseptualisasi beberapa aspek realitas keperawatan yang bertujuan untuk menggambarkan fenomena, menjelaskan hubungan- hubungan antar fenomena, memprediksi risiko-risiko dan menetapkan asuhan keperawatan (Afaf Ibrahim Meleis, 1997).
Di dunia keperawatan banyak fenomena dan masalah yang terjadi yang sulit untuk dijelaskan dan diselesaikan. Namun, keperawatan memiliki teori-teori keperawatan yang bisa digunakan untuk menjelaskannya dan memberi solusi yang tepat untuk menyelesaikannya. Para ahli teori keperawatan mengemukakan berbagai solusi yang bisa diterapkan di berbagai lingkup keperawatan. Teori-teori tersebut terus dikembangkan sehingga akan lebih meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan keperawatan.
Pemilihan model keperawatan yang tepat dengan situasi klien yang spesifik, memerlukan pengetahuan yang mendalam tentang variabel-variabel utama yang mempengaruhi situasi klien. Langkah-langkah yang harus dilakukan perawat dalam memilih model keperawatan yang tepat untuk kasus spesifik adalah sebagai berikut :
       1.    Mengumpulkan informasi awal tentang fokus kesehatan klien, umur, pola hidup dan aktifitas sehari-hari untuk mengidentifikasi dan memahami keunikan klien.
       2.       Mempertimbangkan model keperawatan yang tepat dengan menganalisa asumsi yang melandasi, definisi konsep dan hubungan antar konsep.
Salah satu ahli teori yang cukup terkenal dan teorinya banyak digunakan dalam tatanan pelayanan keperawatan adalah Dorothea Orem. Dalam teori self care-nya ia menganggap bahwa perawatan diri merupakan suatu kegiatan membentuk kemandirian individu yang akan meningkatkan taraf kesehatannya. Sehingga bila mengalami defisit, ia membutuhkan bantuan dari perawat untuk memperoleh kemandiriannya kembali. Teori ini merupakan suatu pendekatan yang dinamis, dimana perawat bekerja untuk meningkatkan kemampuan klien dalam merawat dirinya sendiri dan bukan menempatkan klien pada posisi bergantung karena self care merupakan perilaku yang dapat dipelajari. Menurut orem, asuhan keperawatan diperlukan ketika klien tidak mampu memenuhi kebutuhan biologis, psikologis, perkembangan dan sosial.
A.    Latar Belakang Dorothea Orem

Dorothea Orem adalah salah seorang teoritis keperawatan terkemuka di Amerika. Dorothea Orem lahir di Baltimore, Maryland di tahun 1914. Ia memperoleh gelar sarjana keperawatan pada tahun 1939 dan Master Keperawatan pada tahun 1945. Selama karir profesionalnya, dia bekerja sebagai seorang staf keperawatan, perawat pribadi, perawat pendidik dan administrasi, serta perawat konsultan. Ia menerima gelar Doktor pada tahun 1976. Dorothea Orem adalah anggota subkomite kurikulum di Universitas Katolik. Ia mengakui kebutuhan untuk melanjutkan perkembangan konseptualisasi keperawatan. Ia pertama kali mempublikasikan ide-idenya dalam “Keperawatan : Konsep praktik”, pada tahun 1971, yang kedua pada tahun 1980 dan yang terakhir di tahun 1995.

B.     Pengertian

Keperawatan mandiri (self care) menurut Orem’s adalah :
              “Suatu pelaksanaan kegiatan yang diprakarsai dan dilakukan oleh individu itu sendiri untuk memenuhi kebutuhan guna mempertahankan kehidupan, kesehatan dan kesejahteraannya sesuai keadaan, baik sehat maupun sakit” (Orem’s 1980).
              Pada dasarnya diyakini bahwa semua manusia itu mempunyai kebutuhan-kebutuhan self care dan mereka mempunyai hak untuk mendapatkan kebutuhan itu sendiri, kecuali bila tidak mampu.


C.     Keyakinan dan kategori

1.  Keyakinan Orem’s tentang empat konsep utama keperawatan adalah :
 a.  Klien :   
Individu atau kelompok yang tidak mampu secara terus menerus mempertahankan self care untuk hidup dan sehat, pemulihan dari sakit/trauma atau koping dan efeknya.
b.   Sehat :
  Kemampuan individu atau kelompok memenuhi tuntutan self care yang    berperan untuk mempertahankan dan meningkatkan integritas struktural fungsi dan perkembangan.
c.       Lingkungan :
Tatanan dimana klien tidak dapat memenuhi kebutuhan keperluan self care dan perawat termasuk di dalamnya tetapi tidak spesifik.
d.      Keperawatan :
Pelayanan yang dengan sengaja dipilih atau kegiatan yang dilakukan untuk membantu individu, keluarga dan kelompok masyarakat dalam mempertahankan self care yang mencakup integrias struktural, fungsi dan perkembangan.
Berdasarkan keyakinan empat konsep utama diatas, Orem’s mengembangkan konsep modelnya hingga dapat diaplikasikan dalam pelaksanaan asuhan keperawatan.

2.      Tiga kategori self care
   Model Orem’s, meyebutkan ada beberapa kebutuhan self care atau yang disebutkan sebagai keperluan self care (sefl care requisite), yaitu :
   a.  Universal self care requisite : Keperluan self care universal ada pada setiap manusia dan berkaitan dengan fungsi kemanusian dan proses kehidupan, biasanya mengacu pada kebutuhan dasar manusia. Universal self care requisite yang dimaksudkan adalah :
-   Pemeliharaan kecukupan intake udara
-   Pemeliharaan kecukupan intake cairan
-   Pemeliharaan kecukupan intake makanan
-   Pemeliharaan keseimbangan antara aktivitas dan istirahat
-   Pemeliharaan keseimbangan antara solitut dan interaksi sosial
-   Mencegah ancaman kehidupan manusia, fungsi kemanusiaan dan kesejahteraan manusia.
-   Persediaan asuhan yang berkaitan dengan proses-proses eleminasi dan exrement.
-   Meningkatkan fungsi human fungtioning dan perkembangan kedalam kelompok sosial sesuai dengan potensi seseorang, keterbatasan seseorang dan keinginan seseorang untuk menjadi normal.
    b.  Developmental self care requisite : terjadi berhubungan dengan tingkat perkembangan individu dan lingkungan dimana tempat mereka tinggal, yang berkaitan dengan perubahan hidup seseorang atau tingkat siklus kehidupan.
    c.  Health Deviation self care requisite : timbul karena kesehatan yang tidak sehat dan merupakan kebutuhan-kebutuhan yang menjadi nyata karena sakit atau ketidakmampuan yang menginginkan perubahan dalam perilaku self care.

              Orem’s mendiskripsikan dua kategori dibawah ini sebagai keperluan self care (self care requisites), dan ini timbul dari pengaruh peristiwa-peristiwa pada keperluan universal self care  antara lain : Sewaktu ada keinginan untuk mengasuh dirinya sendiri dan seseorang itu mampu untuk menemukan keinginannya, maka self care itu dimungkinkan. Tetapi bila keinginan itu lebih besar dari kapasitas individual atau kemampuan untuk menemukannya, terjadilah ketidakseimbangan dan ini dikatakan sebagai self  care deficit.

D.    Konsep keperawatan Dorothea Orem

Konsep keperawatan Orem mendasari peran perawat dalam memenuhi
kebutuhan perawatan diri klien untuk mencapai kemandirian dan kesehatan yang
optimal. Orem mengembangkan tiga teori yang saling berhubungan yaitu teori “self
care deficit”, teori self care, dan teori nursing system. Tiga teori tersebut  berfokus pada peran manusia menyeimbangkan kehidupan, kesehatan dan kesejahteraannya dengan merawat diri mereka sendiri.

1.Teori Self Care Deficit
Inti dari teori ini menggambarkan manusia sebagai penerima perawatan yang tidak mampu memenuhi kebutuhan perawatan dirinya dan memiliki berbagai keterbatasan- keterbatasan dalam mencapai taraf kesehatannya. Perawatan yang diberikan didasarkan kepada tingkat ketergantungan; yaitu ketergantungan total atau parsial. Defisit perawatan diri menjelaskan hubungan antara kemampuan seseorang dalam bertindak/beraktivitas dengan tuntutan kebutuhan tentang perawatan diri. Sehingga bila tuntutan lebih besar dari kemampuan, maka ia akan mengalami penurunan/defisit perawatan diri.

2.Teori Self Care
Wang and Laffrey (2004, p. 123) menyatakan bahwa self care adalah fungsi regulasi manusia yang berdasarkan pada kemampuan individu untuk melakukan perawatan dirinya. Hal tersebut digambarkan dalam hubungan antara self care, self care agency dan therapeutic demand (tuntutan terapeutik).ketika klien tidak mampu melakukan perawatan diri, maka deficit perawatan diri terjadi dan perawat akan membantu klien untuk melakukan tugas perawatan dirinya.

Self care : Self care adalah tindakan yang matang dan mematangkan orang lain yang mempunyai potensi untuk berkembang, atau mengembangkan kemampuan yang dimiliki agar dapat digunakan secara tepat, nyata dan valid untuk mempertahankan fungsi dan berkembang dengan stabil dalam perubahan lingkungan. Self care digunakan untuk mengontrol atau faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi aktivitas seseorang untuk menjalankan fungsinya dan berproses untuk mencapai kesejahteraannya.

Self care agency :
Agen Perawatan Sendiri adalah kekuatan individu yang berhubungan dengan perkiraan dan esennsial operasi-operasi produksi untuk perawatan mandiri. Ada 3 aspek yakni :

a.   Agen ( Orang yang mengambil tindakan).
a.       Self care agent ( Penyedia perawatan mandiri).
b.      Dependent care agent ( Penyelenggara perawatan yang tidak mandiri )

Therapeutic Self care demands :
Tuntutan perawatan diri harus seimbang dengan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Untuk itu dilakukan upaya-upaya dengan cara menggunakan metode-metode untuk mengembalikan kemampuan tersebut.

Nursing Agency :
Merupakan upaya keperawatan untuk dapat memenuhi kebutuhan perawatan diri individu dan mencapai kemandirian yang dapat dilakukan dengan cara : mengenali kebutuhannya, memenuhi kebutuhan, melatih kemampuannya.

Conditioning factor:
Merupakan kondisi atau situasi di sekitar individu yang dapat mempengaruhi individu dalam memenuhi kebutuhan self care-nya.

 3.Teori Nursing System
E.      Tujuan Keperawatan Menurut Dorothea Orem

Tujuan keperawatan pada model Orem’s secara umum adalah :
1.  Menurunkan tuntutan self care kepada tingkat dimana klien dapat memenuhinya, ini berarti menghilangkan self care deficit.
2.  Memungkinkan klien meningkatkan kemampuannya untuk memenuhi tuntutan self care.
3.  Memungkinkan orang yang berarti (bermakna) bagi klien untuk memberikan asuhan depenent (dependent care) jika self care tidak memungkinkan, oleh karenanya self care deficit.
4.  Jika ketiganya diatas tidak ada yang tercapai, perawat secara langsung dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan self care klien.
Tujuan keperawatan pada model Orem’s yang diterapkan kedalam praktek keperawatan keluarga /komunitas adalah :
1.  Menolong klien dalam hal ini keluarga untuk keperawatan mandiri secara therapeutik.
2.  Menolong klien bergerak kearah tindakan-tindakan asuhan mandiri
3.  Membantu anggota keluarga untuk merawat anggota keluarganya yang mengalami gangguan secara kompeten.

Dengan demikian maka fokus asuhan keperawatan pada Model Orem’s yang diterapkan pada praktek keperawatan keluarga / komunitas adalah :
a.  Aspek Interpersonal :  Hubungan didalam keluarga
b.  Aspek Sosial              :  Hubungan keluarga dengan masyarakat di sekitarnya.
cAspek Prosedural      :  Melatih ketrampilan dasar keluarga sehingga mampu  mengantisipasi perubahan yang terjadi.
eAspek Teknis             :  Mengajarkan kepada keluarga tentang teknik dasar yang dilakukan dirumah, misalnya melakukan tindakan kompres secara benar.

F.       Pengetahuan dan Keterampilan untuk Praktek Keperawatan
Perawat menolong klien untuk menemukan kebutuhan self care. Sistem pelayanan yang memfasilitasi pemenuhan kebutuhan self care individu dan memberikannya secara terapeutik sesuai dengan tiga tingkatan kemampuan dan melalui lima metode bantuan.

1.  Tingkatan Kemampuan :
a.  Wholly Compensatory:    Bantuan secara  keseluruhan, dibutuhkan untuk klien yang tidak mampu mengontrol dan memantau lingkungannya dan tidak berespon terhadap rangsangan.
b.  Partially Compensatory:    Bantuan sebagian, dibutuhkan bagi klien yang mengalami keterbatasan gerak karena sakit atau kecelakaan.
c.  Supportive Education:    Dukungan pendidikan dibutuhkan oleh klien yang memerlukannya untuk dipelajari, agar mampu melakukan perawatan mandiri.

2.  Metode  Bantuan
Perawat membantu klien dengan menggunakan sistem dan melalui lima metode bantuan yang meliputi :
a.  Acting atau melakukan sesuatu untuk klien
b.  Mengajarkan klien
c.  Mengarahkan klien
d.  Mensupport klien
e.  Menyediakan lingkungan untuk klien agar dapat tumbuh dan berkembang.

Untuk melaksanakan hal tersebut, lima area utama untuk praktek keperawatan di deskripsikan sebagai berikut :
a.  Masuk kedalam dan memelihara hubungan perawat – klien dengan individu, keluarga atau kelompok sampai klien  dapat diizinkan pulang dari perawatan.
b.  Menetapkan jika dan bagaimana klien dapat dibantu melalui perawatan.
c.  Merespon keperluan klien, keinginannya dan kebutuhannya untuk kontak dengan perawat dan asisten.
d.  Mengkoordinasikan dan mengintegrasikan keperawatan dan kehidupan sehari-hari klien, pelayanan kesehatan yang dibutuhkan atau diterima, atau pelayanan sosial dan penyuluhan yang dibutuhkan atau yang diterima.

G.    Kesimpulan
Konsep dan model keperawatan yang dikembangkan oleh Orem lebih menekankan pada kemampuan individu untuk memenuhi kebutuhan perawatan dirinya tanpa ada ketergantungan dengan orang lain (mandiri). Model konsep / teori keperawatan self care mempunyai makna bahwa semua manusia mempunyai kebutuhan-kebutuhan self care dan mereka mempunyai hak untuk memperolehnya sendiri kecuali jika tidak mampu. Dengan demikian perawat mengakui potensi pasien untuk berpartisipasi merawat dirinya sendiri pada tingkat kemampuannya dan perawatan dapat menentukan tingkat bantuan yang akan diberikan.
 Untuk dapat menerapkan model konsep / teori keperawatan ini diperlukan suatu pengetahuan dan ketrampilan yang mendalam terhadap teori keperawatan sehingga diperoleh kemampuan teknikal dan sikap yang terapeutik. 

0 komentar: