Cedera kepala

00.12 Edit This 0 Comments »


Cedera kepala ada 2 :
1.      Cedera otak primer
2.      Cedera otak secunder
Penatalaksaan Trauma kepala :
Tahap I
·         Penilaian awal dan pertolongan pertama
·         Diagnsis kerja : diagnosa klinis atau diagnosa anatomis atau morfologis
·         Indikasi konsul bedah saraf
1.      Penilaian pertama dan pertolongan pertama:
·         Prinsip : singkat dan efesien, life saving, status pernafasan, status sirkulasi, tingkat kesadran yaitu hipoksia (po2)<60/mmhg), hipotensi (TD <95mmhg), hiperkarbi (Pa CO2>45mmhg), anemia (Hmt <30vol%)
·         Prioritas : ABC lalu kelainan atau perdarahan ringga thorax, abdomen dan extremitas, lalu lakukan pemeriksaan fisik secara umum dan status neorologisnya ( sebab cedera, kesadaran, vital sign, bukti crdera kepala,nyeri kepala atau muntah dll)
·         Pertolongan pertama :sesuai ABC, infus cairan, monitor EKG.
2.      Diagnosa klinis atau diagnosa anatomis / morfologi
  • -          Dx klinis : 1. CKB (GCS 3-8 ) 2. CKS (GCS 9-13 )
  • -          Dx anatomis /morfologi perli Px penunjang : fraktur kranium, lesi intrakranial

3.      Indikasi konsul bedah saraf :
  • -          Coma < 6 jam
  • -          Penuruan kesadran / ganguan neorologik progesif
  • -          Belum sadar setelah perawatan 24 jam
  • -          Kejang setelah trauma
  • -          Perdarahan intrakranial

Tahap II
  • -          Observasi perjalanan klinis : menentukan kemungkinan perdarahan intrakranial, peninggian tekanan intrakranial, kejang / konvulsi, perdarahan gastrointestinal dan tanda-tanda infeksi
  • -          Perawatan suportif: evakuasi kepala 20-300 pertahankan PCO2 (25-30 mmHg) & PO2 (80-100%), pertahankan normoterm, normal elektrolot dan glukosa, antivomitus, antikonvulsan, antibiotik propilaksis, nutrisi, sedasi kalau perlu.


Tahap III
Indikasi pembedahan :
  • -          Indikasi pembedahan segera: kesadran
  • -          Pembedahan dapat ditunda: fraktur defresi tertutup, rinoreha/otorhea, luka pada kulit kepala.
  • -          Kontraindikasi pembedahan : tanda syok karena ruput alat viscera atau fraktur berat ekstremitas, trauma kepala dengan pupil dilatasi maximal, reaksi cahaya (-), nadi & respirasi reguler.

Prognosis trauma kepala
  • -          Saat oprasi (4 jam sebelum atau sesudah trauma)
  • -          GCS (GCS 3-5 mortalitas > 60 %, GCS > 9 mortalitas < 5%)
  • -          Usia ( lebih muda lebih baik )
  • -          Vital sign hipoksia / hipotensi <<)
  • -          Peninggian tekanan intrakranial (< 30 mmHg mortalitas hampir 100%)
  • -          Faktor hematom (epidural hematom(EDH) + kontusioserebri lebih buruk daripada hanya EDH, volume EDH makin kecil makin baik yaitu < 50 cc mortalitas 12%, 50-100 cc mortalitas 33% & > 100cc mortalitas 66%.


TRAUMA MATA
  • §  Jangan lakukan pembuanagn pinggir luka secara luas
  • §  Jaringan okular yang prolaps dapat dibuang agar tidak infeksi
  • §  Luka mata jangan diberi steroid
  • §  Luka tembus mata tidak boleh diberi bahan salep
  • §  Membalut jangan sampai menekan bola mata
  • §  Gunakan anestesi lokal jika perlu

§  Konsul ahli mata

0 komentar: