Retina

01.07 Edit This 0 Comments »




Retina

Bola mata manusia sebelah kanan
Retina adalah selapis tipis sel yang terletak pada bagian belakang bola mata vertebrata dan cephalopoda. Retina merupakan bagian mata yang mengubah cahaya menjadi sinyal syaraf.
Retina memiliki sel fotoreseptor ("rods" dan "cones") yang menerima cahaya. Sinyal yang dihasilkan kemudian mengalami proses rumit yang dilakukan oleh neuron retina yang lain, dan diubah menjadi potensi aksi pada sel ganglion retina. Retina tidak hanya mendeteksi cahaya, melainkan juga memainkan peran penting dalam persepsi visual. Pada tahap embrio, retina dan syaraf optik berkembang sebagai bagian dari perkembangan luar otak.
Struktur unik pembuluh darah pada retina telah digunakan sebagai identifikasi biometrik.

Anatomi retina

Retina manusia terdiri atas sepuluh lapis. Urutan lapisan-lapisan tersebut (ke arah kornea) adalah:
  1. Retinal pigment epithelium (RPE)
  2. Lapisan fotoreseptor segmen dalam dan luar.(Rods/Cones)
  3. Membran limitans eksterna - Lapisan yang membatasi bagian dalam fotoreseptor dari inti selnya
  4. Lapisan luar inti sel fotoreseptor
  5. Lapisan luar plexiformis - Pada bagian makular, ini dikenal sebagi "Lapisan serat Henle" (Fiber layer of Henle).
  6. Lapisan dalam badan inti
  7. Lapisan dalam plexiformis
  8. Lapisan sel ganglion - Lapisan yang terdiri dari inti sel ganglion dan merupakan asal dari serat syaraf optik.
  9. Lapisan serat syaraf - Yang mengandung akson - okson sel ganglion yang berjalan menuju ke nervus opticus.
  10. Membran limitans interna - Tempat sel-sel Műller berpijak.

Struktur fisik retina manusia

Struktur retina manusia adalah 72% seperti bola dengan diameter sekitar 22 mm. Pada bagian tengah retina terdapat cakram optik, yang dikenal sebagai "titik buta" (blind spot) karena tidak adanya fotoreseptor di daerah itu. Cakram optik terlihat sebagai area oval berwarna putih berukuran 3 mm2.


TAMBAHAN REFRENSI
Mata
Print
E-mail

Mata merupakan indera penglihatan atau kamera alamiah yang merupakan jendela untuk melihat dunia. Secara sederhana mata terdiri dari bagian-bagian sebagai berikut :


Bagian-bagian mata


Iris : adalah diafragma yang melingkar dan berpigmen dengan lubang yang agak di tengah yakni pupil. Iris terletak sebagian dibagian depan lensa dan sebagian di depan badan siliaris. Iris terdiri dari serat otot polos. Fungsi iris yakni mengendalikan jumlah cahaya yang masuk.

Kornea : adalah kubah transparas yang agak pipih yang membentuk seperenam bagian anterior dinding. Kornea memiliki inervasi saraf tetapi avaskuler (tidak memiliki suplai darah).

Lapisan koroid : adalah lapisan berpigmen diantara sclera dan retina, lapisan koroid memiliki suplai darah dan membentuk lapisan vascular yang menyuplai mata sesuai dengan kebutuhannya.

Retina : merupakan bagian saraf pada mata, tersusun oleh sel saraf dan serat-seratnya. Retina berperan sebagai reseptor rangsang cahaya. Retina tersusun dari sel kerucut yang bertanggung jawab untuk penglihatan warna dan sel batang yang bertanggung jawab untuk penglihatan di tempat gelap.


Anatomi dan fungsi struktur retina
Komponen fungsional retina tersusun atas lapisan-lapisan :
   1.  Lapisan pigmen
   2.  Lapisan batang dan kerucut
   3.  Membran limitan eksterna
   4.  Lapisan nuclear luar
   5.  Lapisan pleksiform luar
   6.  Lapisan nuclear dalam
   7.  Lapisan pleksiform dalam
   8.  Lapisan ganglionik
   9.  Lapisan serabut nervus optikus
  10. Membran limitan interna


Setelah cahaya melalui sistem lensa mata dan kemudian melalui humor vitreus, ia memasuki retina melalui lapisan-lapisan tersebut. Jarak ini tebalnya beberapa ratus micron sehingga ketajaman penglihatan terhambat. Untuk mencegah hal tersebut, fovea (bagian central retina) yang terdiri dari sel kerucut akan dipindahkan ke samping sehingga cahaya dapat langsung menuju sel kerucut, dengan demikian akan membantu ketajaman persepsi visual di dalam daerah retina mata.


Sel batang dan kerucut


Sel batang dan kerucut pada retina merupakan fotoreseptor yang memiliki empat segmen fungsional utama, yakni :
   1. Segmen luar
   2. Segmen dalam
   3. Nukleus
   4. Korvus sinaptik

Pada segmen luar ditemukan zat fotokimia peka cahaya, dimana pada sel batang terdapat rhodopsin dan pada sel kerucut rhodopsin tersebut hanya merupakan salah satu dari beberapa zat fotokimia yang mirip dengan rhodopsin.

Pada segmen dalam mengandung sitoplasma sel biasa, dan yang sangat penting adalah mitochondria yang memberi energi untuk fugsi reseptor. Sedangkan korvus sinaptik adalah bagian sel yang berhubungan dengan sel saraf yang merupakan stadium berikutnya pada rantai penglihatan.


Regenerasi fotoreseptor

Segmen dalam sel batang terus mensintesa rhodopsin baru yang kemudian berpindah kedasar segmen luar dan terus membentuk lipatan baru (diskus sel) dimana rhodopsin melekat. Diskus sel ini dibentuk tiap jam dan berpindah terus hingga ke ujung sel, setelah itu diskus mengalami degenerasi, jadi fotoreseptor cahaya dari sel batang terus menerus diganti.


Lapisan pigmen retina

Pigmen melanin hitam di dalam retina berfungsi mencegah pemantulan cahaya diseluruh bola mata, dan ini sangat penting bagi penglihatan tajam. Tanpa melanin berkas cahaya akan dipantulkan ke segala arah di dalam bola mata dan merangsang banyak reseptor, sehingga cahaya yang seharusnya kontras ditempat gelap dan terang menjadi diffus pada retina.

Suplai darah retina

Suplai darah untuk nutrisi lapisan dalam retina berasal dari arteri sentralis retina yang memasuki bagian dalam mata dan kemudian bercabang untuk mensuplai seluruh permukaan retina. Jadi retina mempunyai suplai darah sendiri yang tidak bergantung pada struktur lain di dalam mata.


Visual terang – gelap

Apabila seseorang telah berada didalam cahaya terang untuk waktu yang lama, sebagian besar zat fotokimia didalam sel batang dan kerucut telah direduksi menjadi retinen, dan kebanyakan retinen telah diubah menjadi vitamin A. Karena kedua efek ini, maka zat kimia yang peka cahaya sangat berkurang dan kepekaan mata terhadap cahaya lebih berkurang lagi. Hal ini disebut dengan adaptasi terang.

Sebaliknya seseorang ditempat gelap dalam waktu lama, sejumlah besar vitamin A akan diubah menjadi retinen yang kemudian diubah lagi menjadi rhodopsin. Dengan demikian reseptor visual menjadi peka terhadap cahaya. Inilah yang disebut dengan adaptasi gelap.

0 komentar: